DPRD Kebumen Gelar Rapat Penanganan Virus Corona
Bertempat di ruang rapat pimpinan DPRD Kebumen Ketua DPRD Kebumen H Sarimun memimpin rapat penanganan virus corona Rabu (18/3). Turut mendampingi Ketua DPRD Kebumen Anggota Komisi B DPRD Kebumen yang diketuai oleh Solatun. Dalam penanganan virus corona, DPRD Kebumen bersama Ketua Satgas yang diwakili oleh Wakil Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto akan memastikan langkah-langkah yang perlu dilakukan, seperti anggaran Jamkesda karena pasien Covid-19 tidak ditanggung oleh BPJS. Ketua DPRD Kebumen menyampaikan keprihatinan bersama dan kita jangan berpangku tangan melainkan harus melakukan aksi nyata, beliau juga mengapresiasi reaksi cepat kepada eksekutif karena cepat menangani virus covid-19. Direktur RSUD Kebumen pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya virus corona dan masyarakat harus menerapkan pola hidup sehat.
“Pada hari sabtu membuat rapat kepada Sekda, Pimpinan OPD , Forkompimda, hasil rapat yg pertama CFD ditiadakan, pedagang di alun-alun tetap berjualan tapi akan dibersihkan, study tour ditunda, POPDA ditunda, event-event di tunda, kedinasan ditunda kecuali sangat urgent, pentas disdik ditunda, masjid kauman dilakukan pembersihan desinfektan, dan himbauan untuk menggulung karpet masjid, membuat SOP penanganan, ambulance tersendiri, polres dan kodim turut aktif terhadap pencegahan corona, koordinasi dari manifest dari bandara-bandara, kemudian dari PTKAI Juga akan melakukan pembersihan ketat”. jelas Arif Sugianto yang didampingi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kebumen Ahmad Ujang Sugiono.
“Dalam menyikapi corona ini harus responsive, melatih petugas khusus, menyiapkan ambulance khusus. Menyiapkan 2 ruang IGD dan ruang rawat khusus, di Kenanga ada 5 bangsalnya sudah siap, tinggal menangkap oksigennya” tambah Sekda Kebumen.
Direktur RSDS Kebumen Widodo menyampaikan saat ini sudah siap untuk menangani virus corona. “Untuk RSDS Kebumen langkah-langkah yang sudah dilakukan seperti rawat inap dan rawat jalan sudah ada di pintu masuk, pasien rawat inap tidak boleh dijenguk, pasien penunggu 2 orang secara bergantian” terangnya.
Sarimun menyampaikan melalui rapat penanganan ini masukan-masukan dan saran dari peserta rapat sangat diperlukan guna menghasilkan persamaan gerak cepat dalam penangananan virus corona agar masyarakat merasa terlindungi serta merasa aman dan nyaman dalan menjalankan aktivitasnya.